holaaaa! lama banget udah aku gak ngepost di blog. Karena berbagai macam kegiatan sekolah yang menumpuk, wkwkw akhir bulan ini sekolahku bakal ngadain sebuah festival bertajuk "bring out your best" dengan nama festival LEAF (languange and art of festival) dan kegiatan ini bikin warga satu sekolah sibuk banget.
Daripada kelamaan kalian ngebaca pembukaan singkat ku wkwkw, langsung aja ya. Kali ini aku mau nge-post tentang sejarah hidupku dari sebelum TK sampai SMA.
Jadi gini, perempuan bertubuh mungil ini memulai pendidikannya diumur 5 tahun. Waktu itu aku ngebet banget minta sekolah kata mamaku, jadi aku cepat banget masuk sekolah dibandingkan teman seumuranku. Aku memulai pendidikan di TK Nurul Ikhsan di Sangatta, sebuah sekolah swasta yang membantuku memulai pendidikan sebelum aku masuk SD, sebenarnya kalau aku mau masuk SD langsung juga bisa. Karena aku sudah bisa menulis dan membaca sejak umur 4 tahun. Lalu aku masuk SD pada umur 6 tahun, aku menjadi anak termuda di kelas. Aku masuk SD di SDN 001 Sangatta Utara, dimana kala itu masuk SD harus umur 7 tahun. Sedangkan aku umur 6 tahun, jadi ketika ditanya oleh guru umurku berapa aku gak bakal jawab wkwkwk. 6 tahun aku menempuh pendidikan SD disitu, selama itu pula aku banyak mengerti kalau begini SD. Selama 6 tahun pula aku selalu dikelas dengan orang-orang yang bisa dibilang "pintar" karena itu pula aku gak mau dibilang "bodoh" karena nilai jelek. So, aku rajin belajar karena itu wkwkwk. Perjuangan aku menempuh pendidikan tidak hanya sampai SD, aku melanjutkan pendidikan SMPku di SMPN 1 Sangatta Utara. Sebenarnya aku gak mau masuk sekolah negri lagi lebih tepatnya aku gak mau sekolah di Sangatta lagi. Selain kejutan mamaku mendaftarkan aku sekolah di SMPN 1 yang bisa dibilang sekolah SMP favorit di Sangatta mamaku mendafarkan aku di program RSBI (rintisan sekolah bebungulan indonesia) wkwkw enggak lah RSBI itu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional jadi kelasnya itu menggunakan 2 bahasa English dan Indonesia tapi lebih diprioritasin englishnya sih. Jadi aku menempuh pendidikan SMP di SMPN 1 dengan kelas 2 bahasa or modern people said Billingual class. Awalnya aku gak nyangka banget dari 300-an orang yang tes tertulis untuk masuk ke dua kelas RSBI yang lolos tes tertulis hanya 100-an orang dan aku masuk, wah itu rasanyaa like ur heart feel struggle wkwkw. Setelah lolos tes tertulis kita dites lagi kemampuan berbahasa inggrisnya lalu dari 100-an orang itu yang lolos hanya ada 47 orang, dan itu sudah terpecah menjadi 2 kelas yaitu kelas A yang berjumlah 24 orang dan kelas B yang berjumlah 23 orang. And guest aku masuk kelas mana? hhaa, aku masuk kelas A dengan jumlah siswa 24 orang. Lalu, kita masuk sekolah duluan dibanding kelas reguler untuk belajar English selama seminggu full. Jadi selama seminggu itu kita saling mengenal dengan teman sekelas. Setelah seminggu kita sedikittttt saling tahu nama, kita masuk sekolah normal. Dengan anak reguler yang juga masuk, kita memulai mos selama 4 hari. Wahhhhhh, dalam satu kelas itu kita makin saling mengenal, dan kelas A menang sebagai juaara umum dan menang YEL-YEL. Menurutku masa SMP adalah masa yang paling berkesan :) untuk pertama kali ngerti tentang teman, pertama kali ngerti rasa suka2an, pertama kali ngehabisin banyak waktu sama teman. uuhh, kangen sama mereka. 3 tahun sama2. Setelah itu aku melanjutkan pendidikan SMA di Samarinda yaitu SMA ISLAM BUNGA BANGSA, salah satu sekolah islam paling elite di Samarinda. Gak ada yang banget-banget berkesan sih di SMA ini, mungkin karena anak2 elite semua isinya, aku baru 2 tahun sekolah disini.
sekian itu aja dulu sejarah pendidikanku, lain waktu aku lanjutin
Adorablehlda
Rabu, 19 April 2017
Jumat, 13 Januari 2017
is not same anymore
ia mengajarkanku bahwa hitam tidak akan pernah menang disaat biru dan hijau mengajariku untuk selalu tersenyum terang, dan kau bintang yang terlalu terang untuk langit gelap sepertiku. Kamu memang bintang dan aku hanyalah malam gelap, tapi ingat tanpa malam gelap bintang tak seindah yang orang lihat.
Sabtu, 27 Agustus 2016
Time Machine
Ini adalah sebuah kisah yang sangat kusukai. Ditulis oleh Affani Laila F.R. sahabat yang kusayangi :)
Aku pergi memulai mesin waktu
Jika aku dapat bertemu denganmu lagi,
Aku tak ingin bertanya lebih...
Sebelum itu menjadi sebuah kenangan yang
berlalu cepat
Aku butuh mesin waktu...
Jam
istirahat kini sudah separuh jalan, Anna masih terlihat asyik mengobrol dengan
teman-temannya di taman sekolah, sampai ada seseorang memanggilnya sambil
melambaikan tangan
“Heyy..Anna,
aku disini!” seru orang itu, raut wajah Anna seketika berubah kesal, lalu dia
pergi menghampirinya
“Teman-teman
aku pergi dulu, kita sambung lagi lain waktu”
Di
lobi sekolah...
“Sudah
aku bilang jangan menggangguku!!”
“Aku
ingin memberitahumu.....novelku sudah selesai”
“Lalu
kenapa?” kata Anna agak kesal, Dio bersandar di dinding dan memasang wajah
serius “Aku tidak bercanda, itu benar-benar menyenangkan dan
mengaggumkan...tolong bacalah sekali saja” raut wajah Dio kini kembali seperti
biasanya
“Apanya
yang mengaggumkan?”
“Novel
yang aku baca, karya dari seorang novelis idolaku”
“A-aku
ke kelas duluan, sampai jumpa” kata Anna mengalihkan pembicaraan dan pergi
meninggalkan Dio di lobi sekolah
Saat
pulangan...
Dio
dan Anna tengah bersepeda bersama, Anna yang sudah bosan mendengarkan basa-basi
Dio langsung mengayuh sepedanya dengan cepat meninggalkan Dio di belakangnya,
tidak peduli jika Dio terus memanggil namanya, Anna terus mengayuh hingga
akhirnya dia bisa sampai di rumah.
Saat
hendak membuka pintu rumah, terdengar suara Dio yang memanggilnya dari belakang
“Anna...Anna..” mendengar suara itu Anna menoleh ke belakang dan mendapati Dio
yang tengah berdiri di ambang pintu gerbang rumahnya,
“Ada
apa lagi?”
“Aku
akan melanjutkan novelku, setelah selesai kau jangan lupa membacanya ya?” raut
wajah Dio berubah serius sambil menatap Anna, dan seketika itu juga raut
wajahnya kembali seperti biasanya,
“Aku
pergi dulu, sampai jumpa Anna” Anna hanya tertawa kecil melihatnya kemudian
masuk ke dalam rumahnya.
Besoknya....
Anna
sedang mengayuh sepedanya menuju sekolah, di pinggir jalan dia melihat Dio
dengan sepedanya sedang menunggu dirinya, tanpa pikir panjang Anna langsung
mengayuh sepedanya kencang sekali, Dio yang melihat berusaha mengejarnya dan
memanggilnya “ANNA..ANNA!!” teriak Dio berkali-kali tetapi tidak di perdulikan
, akhirnya Dio tertinggal jauh dibelakang. Anna merasa lega sekarang, mungkin
saja dia akan terlambat jika selama di perjalanan bersama Dio hanya
mendengarkan cerita anehnya Dio
Singkat
cerita....
Waktu
begitu cepat berlalu, hingga pada akhirnya Anna sadar betapa dia sangat
membutuhkan sosok Dio di sampingnya, tapi tidak tahu mengapa Anna selalu
terbawa emosi karena sikap menyebalkan Dio padanya, Anna sudah memaafkannya,
tapi sifat Anna yang pemarah, cuek, dan dingin tak akan pernah luntur darinya.
“Halo?”
“.....”
“Anna..”
“......”
“Hmm..karena
novelku sudah selesai dan sudah tidak ada waktu sibuk, bagaimana kalau kita
jalan-jalan?”
“.....”
“Oh iya, kau
sudah membacanya? Bagaimana? Bagus tidak? Apa ada yang kurang atau....”
“Dari kemarin
kau selalu berbicara tentang novel dan cerita bodohmu itu, aku bosan
medengarnya!! Dan mulai sekarang JANGAN MENGGANGGUKU LAGI!”
Tiitt.....
Anna
terus saja memikirkan kejadian di telepon kemarin, dia sudah membentak Dio dan
mungkin itu menjadi alasan Dio sampai sekarang tidak pernah masuk sekolah, Anna
benar-benar merasa bersalah padanya.
Anna
pulang agak malam hari ini, karena ada tugas tambahan. Saat di jalan, Anna
melihat seseorang dari jauh dan mencoba mendekat, ternyata orang itu...Dio?!
Wajah
Dio penuh luka dibagian mata dan bibir, dia masih memakai seragam sekolah tanpa
alas kaki, kondisinya saat ini membuat Anna kaget setengah mati,
“Dio
kau kenapa? Kenapa wajahmu memar begitu?”
“Anna?!
a-aku tadi membolos sekolah dan kena pukul ibuku, jadinya seperti ini
sekarang...” kata Dio dan tak lupa
senyuman lebarnya yang sudah menjadi ciri khasnya,
“Kau
ini gila atau memang bodoh?! Badanmu sudah memar seperti ini kenapa kau masih
tersenyum seperti itu padaku? Tidak usah berakting seperti itu di depanku!!”
“Aku
tidak apa-apa, sungguh”
“Ugh..ya
sudah kau tunggu di sini, aku pulang dulu” Anna segera berlari menuju rumahnya.
30
menit kemudian...
“Anna...aku
disini!”
Anna
yang mendengar suara Dio segera menyusulnya yang duduk di kursi taman sambil
membawa sebuah tas kecil berisi obat-obatan,
“Sini
aku obati lukamu”
“Tidak
usah, tidak apa-apa, ini tidak sakit”
“Tidak
sakit bagaimana?! Lukamu sampai memar parah seperti itu!!”
“Sungguh,
hmmm....sepertinya aku tak akan pulang hari ini, oh iya bagaimana dengan
novelnya? Sudah kau baca?” tanya Dio dengan senyum polosnya dan itu semakin
membuat Anna geram melihatnya
“NOVEL,
NOVEL, SELALU NOVEL! Simpan dulu novel bodohmu itu, lukamu parah Dio!! tolong
berhentilah bersikap biasa seolah-olah tidak terjadi apa-apa denganmu!!” ucap
Anna marah, dan tak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya, dia benar-benar
sudah tidak tahan melihat kelakuan Dio,
“Selama
ini hubungan kita berarti apa? Kau selalu membahas tentang novel khayalanmu itu,
seharusnya kau memerhatikanku dan peduli padaku....bukannya membuatku kesal!!”
tangisan Anna semakin deras dan memuncak, Anna segera beranjak dari kursi dan
melemparkan uang yang dia keluarkan dari tas kecilnya ke wajah Dio
“Ambil
saja uang itu untuk mengobati lukamu, kau juga harus meminta maaf pada ibumu!!”
saat Anna hendak pergi tangannya ditahan oleh Dio, tapi sia-sia saja. Anna
langsung menepisnya lalu pergi begitu saja
“ANNA...ANNA!”
teriak Dio pada Anna tetapi tak dipedulikan
“Anna...”
bisik Dio sambil memegang lukannya...
Besoknya...
Malam
itu, Anna sudah terlihat ingin tidur, tapi suara iphonenya langsung
mengejutkannya. Ternyata itu telepon dari Dio,
“Ada apa?”
“Temui aku di
taman”
“Tidak mau, ini
sudah malam dan aku mau tidur”
“Ayolah..aku
ingin jalan-jalan bersamamu”
“Huff..iya-iya
aku mengerti, aku segera kesana”
Tiit...
Anna
yang sudah selesai beres-beres segera pergi menuju taman.
Saat
di tempat pemberhentian bus Anna melihat Dio sedang melakukan sit-up di sana
‘Dasar aneh!’ bathin
Anna melihat kelakuan orang itu.
Dio
yang menyadari kehadiran Anna segera menghentikan aktifitasnya lalu datang
menghampiri Anna,
“Lukamu
sudah sembuh?” tanya Anna tiba-tiba dan hanya dijawab dengan sebuah anggukan
oleh Dio
“Ma-maaf
selama ini aku selalu bersikap bodoh di hadapanmu, tapi ambisiku untuk menjadi
seorang novelis harus tercapai” Anna hanya diam mendengarnya, dan terus menatap
Dio
“Aku
sayang padamu, setiap hari hari aku selalu sayang padamu bahkan setiap detik,
aku janji setelah ini akan bersikap lebih baik, selalu memerhatikanmu dan tidak
akan membuatmu kesal lagi” ucap Dio dengan senyum lebarnya, membuat jantung
Anna berdetak karena senyuman yang Dio berikan untuknnya, manis...
Karena
sudah tidak tahan dengan senyuman itu, akhirnya Anna memeluk Dio, meletakkan
kepala Dio di bahu Anna. Dio juga membalas pelukan Anna, pelukannya sangat kuat
membuat Anna sedikit merasa sesak, tetapi itu tak masalah baginya...dia
benar-benar nyaman di pelukan Dio..
“Aku
tahu itu, aku juga minta maaf karena selalu bersikap kasar padamu, aku janji
tidak akan pernah marah padamu lagi...a-aku juga sayang padamu” ucap Anna
sambil terisak kecil, begitu bodohnya Anna yang tidak menyadari selama ini Dio
sayang dan peduli padanya, dia benar-benar menyesal sekarang,
“Anna...”
suara Dio tiba-tiba terdengar samar-sama di telinganya
“Iya?”
kata Anna yang masih dalam pelukan Dio
“Kau
harus janji setelah ini, jangan pergi....kau harus terus bersamaku”
Bingung?
Ya, Anna merasa ada yang aneh dengan Dio. kenapa bisa dia jadi seserius itu?
“Kau
tidak perlu mengatakan itu, dari dulu sampai nanti aku akan terus bersamamu...”
“Kau
tidak perlu mengatakannya, aku akan selalu bersamamu..sekarang dan nanti”
“Ayo
kita jalan-jalan” kata Dio sambil melepas pelukannya dan menghapus air mata
Anna dengan ibu jarinya, Anna senang dengan perlakuan Dio saat ini. Mereka
berjalan mengelilingi taman dengan canda tawa, mereka benar-benar bahagia malam
ini. Seandainya waktu bisa diulang, Anna ingin mengulang semuanya dari awal...
Di
tengah-tengah perjalan mereka, tiba-tiba saja Dio terbatuk dengan kerasnya,
sepertinya terlihat parah
“Kau
kenapa?”
“Tidak
tahu..uhukk”
“Coba
aku periksa...” saat hendak ingin memeriksa Dio, sebuah suara muncul memanggil
Anna dan ternyata itu Vina. Teman sekelas Anna.
“Hey,
apa yang kau lakukan malam-malam begini?”
“Aku
sedang jalan-jalan dengan Dio...Dio? Dio?”
“Kau
panggil siapa? Dengan siapa kau jalan?”
‘Dio menghilang
lagi, kebiasaan jika ada orang lain pasti selalu menghilang’
Bathin
Anna...
“Ahh..tidak
ada, ayo kita pulang”
Akhirnya
mereka berdua sampai di persimpangan..
“Tadi
kau memanggil siapa?
“Te...temanku”
“Teman?
Siapa?”
“Sudahlah
lupakan saja, aku duluan..sampai jumpa”
Singkat
cerita....
Sudah
10 bulan lamanya semenjak bertemu Dio di taman waktu itu, sejak saat itu Dio
tidak pernah lagi menampakkan dirinya. Rasa khawatir dan rindu Anna semakin
memuncak pada Dio, ingin sekali Anna kembali mengulang saat-saat bersama Dio
waktu itu, tapi itu mustahil.
Dan
di sinilah semua rahasia terbongkar, mau tidak mau Anna haru menerima kenyataan
pahit ini.
Pulang
sekolah sudah tiba, Anna memutuskan pergi kerumah Dio dan untungnya dia masih
ingat alamat rumah Dio. akhirnya Anna sampai di depan rumah Dio dan perlahan
mengetuk pintunya...
Tok..tok..tok..
Tidak
ada jawaban dari dalam sana,
Tok..tok..tok..
Lagi-lagi
tidak ada jawaban
“Dio
kau di dalam?” teriak Anna, salah satu tetangga yang mendengar datang
menghampiri Anna
“Maaf,
ada keperluan apa?”
“Hmm...hanya
ingin mengunjungi seorang teman, dan ini rumahnya. Bibi tahu di mana orangnya?
Apa dia sedang keluar?”
“ini
memang rumah anak yang bernama Dio, tapi bukankah dia sudah meninggal 2 tahun
lalu?”
Deg... apa?
Meninggal? Sejak kapan?
Badan
Anna langsung membeku mendengarnya dan menatap bibi itu tidak percaya
“Ma..maksud
bibi apa?” tanya Anna dengan suara gemetar
“Iya
itu benar, Dio meninggal karena kecelakaan dan kalau tidak salah dia bersama
pacarnya saat itu”
Pacar?
Bukankah selama ini mereka berpacaran? Maksudnya apa dengan seorang pacar?
Kenapa? Kemana Dio?
Anna
segera pergi menuju rumah sakit yang terkahir kali Anna ingat.
Setelah
sampai, Anna segera pergi ke ruang dokter dan langsung bertanya dengan wajah
panik
“Dokter,
2 tahun lalu...apa ada pasien yang bernama Dio di rumah sakit ini?”
“Hmm...ya
betul, pasien bernama Dio yang meninggal karena kecelakaan bersama seorang
perempuan”
“Siapa
nama perempuan itu?”
“Tunggu
sebentar.....namanya Anna”
Deg... Anna
terpaku mendengarnya, bagaimana mungkin namanya bisa ada di daftar nama pasien?
Sebenarnya ada apa ini? Anna benar-benar tidak ingat apa-apa.
Kini
tujuan terakhirnya adalah pulang ke rumah, mungkin ibunya tahu sesuatu tentang
ini...
Saat
Anna sampai di rumahnya, dia segera mencari ibunya
“Ibu...ibu
aku ingin bicara sesuatu!!”
“Anna,
ada apa siang-siang seperti ini kau teriak-teriak?”
“Ibu,
tolong ceritakan kejadian 2 tahun lalu.. sebenarnya apa yang terjadi padaku?
Kemana Dio?”
Tanya
Anna dengan air mata yang berjatuhan
“Mungkin...kau
harus tahu kejadian sebenarnya...”
6 Januari....2
tahun lalu....
“Hari ini kau
ingin pergi kemana?”
“Hmm...tidak
tahu, terserahmu saja”
“Kenapa
terserahku”
“Karena kau yang
mengajakku”
“Hmm...ada
sesuatu yang ingin kuberikan padamu”
“Apa itu?”
“Rahasia, aku
akan beritahu besok”
Sore itu Dio dan
Anna sedang jalan-jalan di sekitar jalan setapak kecil, canda tawa menemani
mereka hari ini.
Mereka berdua
mau pergi ke taman namun, dari arah belakang sebuah mobil dan truk melaju
kencang dan,
Brukk.....
Kecelakaan
beruntun pun terjadi, terlihat Anna tergeletak di jalan dengan darah yang
keluar sangat banyak dari kepalanya, sedangkan tangan Dio tertindis mobil,
banyak sekali darah yang keluar dari tubuh Dio dan ini lebih parah dibandingkan
Anna.
Ambulance datang
dan langsung membawa mereka berdua ke rumah sakit
Di rumah sakit,
Ibu Anna berdiri di tengah ranjang mereka berdua, melihat keadaan mereka yang
parah sekali sampai-sampai Ibu Anna sudah hampir tak sanggup lagi melihatnya.
Hanya menangis dan berdoa berharap mereka cepat sadar. Sampai Ibu Anna melihat benda kecil yang berada di
tangan Dio, mengambilnya dan dibukanya kotak itu, tenyata isinya....
Sebuah cincin...
Sudah 3 jam
berlalu dan akhirnya operasi selesai. Dokter sudah keluar dan menjelaskan
semuannya kepada Ibu Anna
“Putri ibu
mengalami pendarahan hebat di kepala, kemungkinan putri ibu mengalami amnesia
dan untuk anak laki-laki yang satunya....”
“Kenapa dengan
dia dokter?”
“Maaf, dia sudah
meninggal”
“Kenapa
ibu tidak cerita dari awal?” tanya Anna yang mulai marah
“Percuma
Anna, kau benar-benar lupa semuannya saat itu” tangisan Anna akhirnya pecah,
dia masih tidak percaya dengan kejadian 2 tahun lalu...tapi, kalau Dio
meninggal...kenapa saat itu dia masih bisa melihat Dio? masih bisa berbicara
dengannya?!
Selama
ini kecurigaan Anna terungkap, pantas saja Dio selalu menghilang tiba-tiba
ketika ada orang lain menemui Anna.
“Ini
kotak untukmu, bukalah”
Dibukanya
kota itu, Anna melihat sebuah cincin di dalam sana, Anna kaget melihatnya...
“Ibu
mengambilnya dari tangan Dio saat itu” mendengar itu, Anna hanya bisa menangis,
mulutnya seperti terkunci rapat, badanya terasa goyah. Kenyataan pahit harus
Anna terima saat ini..
“Dan
ini surat untukmu, saat ibu berkunjung ke rumah Dio dan memasuki kamarnya ibu
menemukan surat ini di atas meja belajarnya. Ibu sempat bertanya-tanya pada
tetangganya tentang kehidupan Dio, dia anak yatim yang hanya tinggal berdua
dengan ibunya, setiap hari Dio selalu dimarahi oleh ibunya bahkan tidak
segan-segan memukulnya. Dio anak baik, biarpun dia tidak mendapatkan kasih
sayang seorang ibu dia tetap bersikap seolah-olah dia tidak pernah bermasalah
dengan ibunya”
Kini
Anna duduk di kursi yang berada di taman, dia sudah mengingat semuannya, semua
tentang dirinya dan Dio, kebahagiaan dan kesedihan semua teringat jelas di
pikiran Anna.
Mungkin,
hidup akan lebih indah bila tidak ada penyesalan, selalu mengisinya dengan
senyum dan tawa kebahagiaan. Biar bagaimanapun takdir tetaplah takdir, kita
hanya bisa menerima dan menjalaninya walaupun dengan terpaksa sekalipun...
Tapi
yakinlah, takdir indah akan selalu menemani kita...
Terima kasih untuk semuannya..
Kau sebuah daun yang selalu terbang di
sampingku
Sebuah daun yang berusaha mencari arti
hidup bersamaku.
Aku selalu sendiri, bahkan ibuku sendiri
sepertinya sudah tidak mau memerhatikanku lagi
Tapi...
Saat kau muncul, aku baru tahu rasanya
diperhatikan oleh seseorang. Selalu mengomel tidak jelas ketika aku berbuat
salah, selalu khawatir ketika aku melakukan hal aneh yang bahkan menurutku itu
menyenangkan, selalu menangis ketika kau berbuat salah padaku, selalu bersandar
di bahuku, bahkan kau suka sekali mengacak-ngacak rambutku agar aku tidak
terlihat keren di mata perempuan lain, hanya terlihat keren di matamu bahkan
lebih daripada itu.
Aku sangat suka dengan kebiasaanmu itu,
dan itu menjadi salah satu alasan kenapa aku semakin sayang dan ingin selalu
bersamamu.
Aku tidak tahu harus berkata apa dan
membalas semua perbuatanmu itu padaku.
Kau ingat saat kau sakit parah
sampai-sampai harus dirawat di rumah sakit? Aku benar-benar khawatir saat itu
terlebih lagi kondisimu sangat parah. selama seminggu aku tak pulang hanya
untuk merawatmu, bahkan ibumu sempat mengomel padaku untuk tidak terlalu
khawatir padamu, bahkan saat aku pulang...aku hanya mendapatkan ocehan kemarahan
dari ibuku, tapi aku tak peduli tentang itu karena saat itu aku hanya
mementingkan dirimu.
Jika suatu saat kau ingin membalas budi,
itu tidak perlu karena hanya melihatmu saja itu sudah cukup bagiku..
Dan cincin ini,
Hanya dengan cincin ini yang akan membuatmu
selalu bersamaku, bahkan aku akan lebih bisa merasakan kebiasaanmu itu setiap
hari.
Dengan surat ini aku bisa mengeluarkan
semuanya padamu,
Anna, kau mau menikah denganku?
Aku akan datang kerumahmu besok untuk
melamarmu...
Tunggu aku Anna, setelah lulus kuliah
nanti kita akan menikah, kita akan hidup bahagia...
Dan satu hal yang harus selalu kau ingat...
Aku sayang padamu...
Aku mencintaimu, apa yang harus
kulakukan?
Meskipun ini menyakitkan, itu tak
mengapa
Meskipun harus menghapus cinta ini,
Aku tak akan bisa menghapusnya, karena
itu dirimu...
Meskipun takdir ini menyedihkan...
Karena aku milikmu...
Jumat, 05 Agustus 2016
curhat lagi :v
tau gak sih lagunya Raisa yang Usai di sini?
aku lagi suka banget sama lagu itu. Mau tau kah kenapa? karena ada liriknya "lebih baik kita usai disini" itu tuh ngasih aku motivasi gitu nah, untuk gak ngegenggam orang yang udah pergi dari kita. entah pergi atau menghilang. Ibarat tuh yaa, kamu ngengenggam pasir ditanganmu dengan kuat sampai batu kecil yang berada di pasir itu melukai tanganmu, ada satu quotes yang nyindir banget :v eakk gini quotenya "sometimes holding on does more damage than letting go" eakk :v ngena banget kan. dah ah curhatnya capek
aku lagi suka banget sama lagu itu. Mau tau kah kenapa? karena ada liriknya "lebih baik kita usai disini" itu tuh ngasih aku motivasi gitu nah, untuk gak ngegenggam orang yang udah pergi dari kita. entah pergi atau menghilang. Ibarat tuh yaa, kamu ngengenggam pasir ditanganmu dengan kuat sampai batu kecil yang berada di pasir itu melukai tanganmu, ada satu quotes yang nyindir banget :v eakk gini quotenya "sometimes holding on does more damage than letting go" eakk :v ngena banget kan. dah ah curhatnya capek
Minggu, 12 Juni 2016
Selasa, 08 Desember 2015
memories are priceless with ASEMELE :)
FANI, ICHA, AJI, AUSTINE, DITHA, DWITO, FERDI,INDAH, WISNU, ALFHAT, PEI, YUSRIL, ICAL,RAHMAD, RIKA, SAHID, SASKIA, SUCI, ITA, SURYA, UPIK, TEGAR I MISS YOU SO MUCHHHHH, I MISS YOU ARE.
I believe that everything happens for a reason, I believe that we're met for extraordinary reason. thanks for came to my life, thanks for all the memories, thanks for to be my friends. I'm so happy that I met with great person like u're. u're the precious things that I've been. Thanks for all the lesson, thanks for our togetherness :) u're is awesome person that ever I met.
Rabu, 25 Februari 2015
My Family A'semele
we are A'semele, A'semele is my family. we had so much memories in here. we spent 3 years together. our sweet memories, our bad memories, our annoy memories, our sad memories and our precious memories mix in here A'semele.
Langganan:
Postingan (Atom)